Akmal, anak kedua saya genap berusia 28 bulan pada pertengahan Desember ini. Sungguh cepatnya waktu berlalu. Seakan baru kemarin saya melahirkannya. Eh, sekarang dia sudah berlarian ke sana kemari. Pastinya banyak momen berharga yang telah kami lalui bersama. Alhamdulillah, sejauh ini tumbuh kembangnya sudah sesuai dengan tingkat usianya.
By the way, mungkin ada teman-teman yang bertanya-tanya tentang judul tulisannya saya. Si Anak Hemangioma? Apa itu? Baiklah, akan sedikit saya ulas, ya…
Hemangioma, Hanya Sebuah Tanda
“Bibir anaknya kenapa tuh, Mbak? Habis jatuh, ya?”
“Itu merah-merah yang di bawah dagu gatal, ya?”
Begitu kira-kira komentar orang yang pertama kali melihat bibir bawah sebelah kanan dan bagian dagu Akmal. Ya, bagian bibir itu sedikit tebal, ditambah ada bercak kemerahan di dagunya. Kedua tanda itu mulai nampak jelas saat Akmal menginjak usia dua bulan. Saat lahir, kedua tanda itu nyaris tidak terlihat.
Ya, itulah tanda lahir yang dimiliki Akmal. Ada yang menyebut hemangioma ini dengan istilah strawberry mark karena warnanya yang merah bak buah stroberi. Hemangioma muncul karena adanya pembuluh darah yang berkumpul dan mengalami kelebihan pertumbuhan atau proliferasi.
Hasil diagnosa dokter (dan sudah umum diketahui), hemangioma ini bisa menghilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Ada sih yang memerlukan terapi dengan laser atau salep/krim untuk mengempiskannya. Misalnya, jika hemangioma-nya besar dan tumbuh di sekitar mata atau hidung. Dikhawatirkan, si tanda lahir itu akan mengganggu fungsi penglihatan dan penciuman anak.
Alhamdulillah, hemangioma Akmal memang semakin menipis tanpa terapi apa-apa. Sejak awal, saya dan suami yakin bahwa hemangioma itu tidak akan mengganggu tumbuh kembang Akmal. Bukankah tumbuh kembang itu yang penting? Hemangioma ‘hanya’ sedikit mengganggu penampilan. Tapi, anaknya tetap cakep, kan? Hehe…
Nah, teman-teman bisa mencari tahu lebih jauh tentang pengalaman orang tua yang anaknya dianugerahi hemangioma di instagram. Hashtag-nya #hemangiomaindonesia atau #hemangiomababy.
You’ll find that they are still strong and confidence!
You’ll find that they are still strong and confidence!
Pertumbuhan dan Perkembangan Akmal
Sekilas sama, tapi sesungguhnya pertumbuhan dan perkembangan anak adalah dua hal yang berbeda. Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif atau dapat diukur. Biasanya, ini menyangkut ukuran dan struktur biologis pada tubuh anak.
Nah, untuk mengetahui pertumbuhan fisik Akmal, saya rutin membawanya ke Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu setiap bulan. Saya jadi tahu pertambahan berat dan tinggi badan Akmal yang dituliskan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS). Lalu, saya coba membandingkan hasilnya dengan rumus dari Dr. Richard E. Behrman, seorang ahli ilmu kesehatan anak dari Amerika Serikat.
Menurutnya, berat badan normal untuk anak berusia 1-6 tahun dihitung dengan rumus: umur anak (dalam tahun) x 2 + 8. Untuk Akmal berarti: (2 x 2)+8 = 12. Alhamdulillah, sesuai. Awal bulan kemarin, berat badan Akmal adalah 13,1 kilogram.
Sedangkan perkiraan tinggi badan anak adalah:
1 tahun: 1,5 x tinggi badan saat lahir
4 tahun: 2 x tinggi badan saat lahir
6 tahun: 1,5 x tinggi badan saat umur 1 tahun
Nah, tinggi badan Akmal saat diukur di Posyandu kemarin adalah 88 sentimeter. Ini tentu saja melegakan karena jika menurut rumusnya, perkiraan tinggi badan Akmal adalah sekitar 76,5 sentimeter. Dulu, dia lahir dengan tinggi 51 sentimeter.
Beralih ke perkembangan atau development, yakni perubahan kuantitatif dan kualitatif yang meliputi bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan terjadi dalam pola yang teratur seiring dengan proses pematangan/maturitas anak.
5 Kategori Perkembangan
Ada 5 kategori perkembangan anak yang harus dipantau oleh orang tua, yaitu: kemampuan berbahasa, kemampuan kognitif, kemampuan psikososial, kemampuan motorik kasar, dan kemampuan motorik halus.
Kemampuan berbahasa untuk anak berusia 24 sampai 36 bulan diantaranya:
ยฐ Anak seharusnya memiliki pemahaman yang baik terhadap percakapan yang biasanya diucapkan oleh orang di sekitarnya (keluarga)
ยฐ Anak bisa melakukan percakapan melalui tanya-jawab
ยฐ Anak bisa bertanya โkenapaโ
Alhamdulillah, sejauh ini Akmal paham terhadap ucapan kami, mampu menimpali dengan sekitar 5 sampai 7 kata, dan tanya jawab diantara kami pun menjadi menu harian. Biasanya dia menjawab dengan lucu dan menggemaskan. Sedangkan untuk bertanya “kenapa”, Akmal masih jarang, sih. Slowly but sure ya, Nak. ๐
Kemampuan kognitif anak berusia 24 sampai 36 bulan ditunjukkan dengan:
ยฐ Anak bisa menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya bila diminta
ยฐ Anak bisa menyebut dengan benar nama dua benda atau lebih
ยฐ Anak bisa menggabungkan dua kata menjadi kalimat
ยฐ Anak bisa memakai nama sendiri untuk menyebut dirinya
ยฐ Anak bisa memakai nama sendiri untuk menyebut dirinya
Alhamdulillah, keempat ciri di atas sudah dikuasai oleh Akmal. Saya dan suami tidak hanya mengenalkan bagian-bagian tubuhnya, tapi juga hemangioma yang dimilikinya. Kami menyebutnya “toh“, sesuai dengan istilah Bahasa Jawa sebagai mother tongue yang kami pakai.
Saya sering mengajaknya bercermin sambil menunjuk hemangioma-nya,
“Dik, ini toh-nya adik. Gak papa, ya. Adik Akmal tetap ganteng.”
Dia memegang toh-nya, “Punya Ummi?”
“Ummi gak punya. Gak papa. Nanti kalau adik sudah besar, jadi bersih seperti dagu ummi.”
Akmal pun melanjutkan celotehnya, bla… bla… bla…
Sedangkan kemampuan psikososial anak berusia 24 sampai 36 bulan ditandai dengan pencapaian:
ยฐ Anak menunjukkan kemarahan bila keinginannya dihalangi
ยฐ Anak bisa bermain pura-pura
ยฐ Anak bisa membentuk hubungan sosial dan bermain bersama anak lain
Akmal bisa marah jika kakaknya menggoda dengan pura-pura merebut susu atau es krimnya yang dimilikinya. Padahal Akmal sudah merasa haus dan bersiap meraih sasaran. Hehe, bisa aja Si Kakak! Akmal pun senang jika ada anak saudara atau kerabat yang datang ke rumah. Mereka akan asyik berkejar-kejaran sampai berkeringat.
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak.
Karena di rumah saya hanya satu lantai, tentu saja Akmal tidak setiap hari naik turun tangga. Tapi saat dia diajak ke masjid, dia akan antusias menaiki anak tangga menuju lantai dua. Dia sekarang juga hobi melompat-lompat di atas kasur dengan dua kakinya sambil menjerit-jerit senang.
Nah, bermain bola adalah kesukaannya sejak dia bisa berlari di usia sekitar 18 bulan. Jika si Abi pulang, pasti ajakan pertama Akmal adalah bermain bola. Saya pun dengan senang hati menjadi soccer player dadakan, melayani kesukaannya menendang bola di teras rumah. Dia akan berteriak dengan semangat, “Arema Singo Edaaan!” ๐ Tentunya dengan pengucapan huruf “R” yang masih samar.
Selain ditendang, bolanya juga kerap dilempar-lempar. Saya jadi punya ide untuk mengajaknya melempar bola ke tembok. Selain itu, kami mencoba bermain boling sederhana. Beberapa botol bekas susu UHT saya sejajarkan, lalu Akmal melempar bolanya ke arah deretan botol. Blaaar!
Akmal juga tipe anak yang lebih suka berada di luar ruangan. Mudah saja saat dia rewel. Saya atau Abinya akan mengajaknya berjalan-jalan keluar rumah. Entah itu pergi ke kampung sebelah untuk melihat-lihat sungai dan sawah.
Kadang kami menepi di emperan sebuah toko, di pinggir jalan provinsi. Lalu lalang kendaraan bermotor akan membuatnya asyik mengamati dan berkomentar, “Itu ada bis Tayo besaaar!”
Agenda bermain yang terlihat sederhana itu tentu saja ikut melatih kekuatan otot-otot kakinya.
Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot ujung jari disertai koordinasi mata dan tangan. Sebagian anggota tubuh lain yang ikut terlibat adalah pergelangan tangan, lengan, sampai pangkal lengan atas dan bagian sendi di bahu.
Sejak Akmal masih bayi, saya dan si Abi menyediakan buku bantal, berlanjut dengan board book. Tujuan utamanya adalah untuk mengenalkan buku sejak dini. Selain itu, buku juga bisa digunakan untuk melatih motorik halusnya. Selain dibuka-buka, Akmal bisa asyik menumpuk-numpuknya seperti saat menumpuk balok-balok.
Biasanya, saat menjelang mandi sore, saya membiarkannya bermain air. Segar. Akmal sekaligus bisa bermain memasukkan air memakai gayung kecil ke dalam botol, lalu menumpahkannya kembali. Begitulah seterusnya.
Saat bermain di teras, saya biarkan rasa penasarannya tersalurkan. Dia meremas-remas bunga kenikir yang tumbuh di halaman. Saya arahkan agar dia menaburkan hasil remasannya itu ke tanah, bak menaburkan benih. It’s okay. Asal bukan bunga anggrek ๐
Mainan ‘langsung jadi’ pun kami sediakan, seperti: menumpuk donat warna (sekaligus mengenalkan warna), menumpuk balok kecil pada kereta api kayu (sambil mengenalkan bentuk), dan peralatan pertukangan. Akmal sungguh senang bisa mempunyai peralatan bengkel seperti punya Si Abi saat mengoprek mobil.
Jangan Lupakan Nutrisi!
Berbagai stimulasi yang saya -dan suami- berikan di atas tentu saja dalam rangka mendukung tumbuh kembang anak agar sesuai dengan capaian usianya. Selain itu, pastikan anak memperoleh imunisasi lengkap, cukup tidur, serta nutrisi sebagai penunjang kesehatan badan dan pertumbuhan otak anak.
Makanan berat dengan gizi seimbang pasti adalah kuncinya. Lalu bagaimana dengan makanan selingan atau cemilan? Itu juga saya berikan di sela jam makan. Kebetulan Akmal suka nyemil buah dan biskuit. Saya juga tidak anti cemilan buatan pabrik asalkan memang menyehatkan untuk anak.
Nah, teman-teman mungkin bertanya-tanya juga tentang ‘penampakan’ kotak berwarna pastel yang mejeng bareng Akmal di atas ๐ Yups, perkenalkan!
Itu adalah Monde Boromon Cookies, cemilan bergizi untuk anak usia 1 sampai 5 tahun.
Pertama kali mengenal kukis ini, Akmal langsung memekik, “Kelinci genduuut!” Hehe… Ya, karena ada seekor kelinci lucu pada kemasan kotak Monde Boromon Cookies. Di dalamnya ada enam plastik kecil kukis seberat 20 gram. Kukisnya berbentuk bulat, lebih besar sedikit dari pilus. Pas untuk kemasan anak-anak.
Halal MUI? Pasti, dong! Jadi tenang, deh. ๐
Halal MUI? Pasti, dong! Jadi tenang, deh. ๐
Saya tentu saja mencicipi rasanya terlebih dahulu. Hmm… enak, nih. Beneran! Renyah tapi begitu menyentuh lidah langsung lumer. Rasa manisnya pun pas menurut saya. Giliran Akmal yang mencicipinya, “Enaaak,” katanya sambil mengacungkan jempol.
Cemilan untuk Melatih Motorik Anak
Monde Boromon Cookies ini terbuat dari tepung kentang. Setahu saya, jarang lho kukis yang terbuat dari tepung kentang. Biasanya sih terbuat dari tepung terigu dan tapioka. Nah, makanya Monde Boromon Cookies ini bebas gluten alias gluten-free.
Gluten adalah salah satu jenis protein yang biasanya terkandung di dalam gandum hasil persilangan (triticale), gandum biasa, dan jelai atau barley. Gluten-free atau bebas gluten berarti makanan tersebut tidak mengandung protein gluten.
Salah satu keunggulan makanan yang bebas gluten itu adalah lebih mudah dicerna. Ini pastinya sehat untuk anak dengan intoleransi gluten.
Salah satu keunggulan makanan yang bebas gluten itu adalah lebih mudah dicerna. Ini pastinya sehat untuk anak dengan intoleransi gluten.
Si Kakak ikutan mencicipi juga, “Hmmm… rasanya kok seperti ada ikannya.”
Tepat sekali, Kakak! Monde Boromon Cookies juga terbuat dari minyak ikan dan madu. Keduanya adalah suplemen makanan yang umum diberikan untuk anak karena baik untuk kesehatan anak.
Nah, minyak ikan ini merupakan sumber asam lemak omega-3. Di dalamnya ada DHA (docosahexaenoic acid) yang berfungsi untuk perkembangan fungsi mata dan sistem syaraf yang sempurna. Kekurangannya DHA pada anak bisa berpengaruh pada rendahnya tingkat kecerdasan, lho.
Sedangkan madu, siapa yang meragukan khasiat cairan manis yang dihasilkan oleh lebah ini? Madu membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak, melawan alergi, sumber energi, meningkatkan imunitas, dan menyehatkan sistem pencernaan anak.
Nah, minyak ikan ini merupakan sumber asam lemak omega-3. Di dalamnya ada DHA (docosahexaenoic acid) yang berfungsi untuk perkembangan fungsi mata dan sistem syaraf yang sempurna. Kekurangannya DHA pada anak bisa berpengaruh pada rendahnya tingkat kecerdasan, lho.
Sedangkan madu, siapa yang meragukan khasiat cairan manis yang dihasilkan oleh lebah ini? Madu membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak, melawan alergi, sumber energi, meningkatkan imunitas, dan menyehatkan sistem pencernaan anak.
Selain itu, Monde Boromon Cookies tidak sekadar cemilan bernutrisi tapi juga bisa untuk melatih motorik anak, lho. Seperti yang saya sebutkan di atas, cookies-nya mudah meleleh saat kena air liur. Mengulum lalu mengunyahnya bisa melatih motorik yang ada di lidah dan mulut anak, terutama yang masih berusia 1 tahun.
Monde Boromon Cookies yang dimakan si kecil akan mendorongnya untuk mengeksplorasi rasa. Saat anak mengambil cookies berbentuk mungil itu, si anak sekaligus berlatih mengembangkan motorik halusnya serta mengenal bentuk dan tekstur. Karena berbentuk kecil yang bisa dijepit jari, anak akan terdorong untuk mencoba makan sendiri. Wah, ini namanya makan cemilan plus-plus!
Saya jadi terpikir untuk mengusulkan Monde Boromon Cookies sebagai salah satu cemilan di Posyandu. Pasti banyak anak yang suka. Lagipula harganya terjangkau, kok. Hanya sekitar Rp 12.500 per kotaknya.
Nah, teman-teman bisa mendapatkan Monde Boromon Cookies ini dengan memesan langsung ke Mondemart. Tersedia juga di Shopee, Blibli, Tokopedia, Hari-Hari Swalayan, Grandlucky, Market City, Ranch Market, Orami, dan Tip-Top Swalayan.
Yuk, segera pesan. Dijamin anak-anak pasti ketagihan. ๐
Nah, itulah sekelumit kisah saya mendampingi momen berharga Akmal, my hemangioma boy. Kami tetap bersemangat bermain dan belajar bersama, dengan ditemani Monde Boromon Cookies.
Teman-teman boleh berbagi cara menstimulasi ananda di kolom komentar, ya. Monggooo ๐
Salam,
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog “Ciptakan Momen Berharga Untuk Melatih Motorik Si Kecil” bersama Monde Boromon Cookies.
#MondeBoromon
#MondeBoromonXBloggerPerempuan
#MondeBoromon
#MondeBoromonXBloggerPerempuan
Referensi:
Instagram @mondeboromon
www.parentingclub.co.id
www.ayahbunda.co.id
www.ummi-online.com