Bloger santuy – Dahulu, saya mengira jika ngeblog itu hanya seputar mencurahkan isi hati dan pikiran. Waktu itu saya belum mengikuti komunitas bloger manapun. Masih culun. Menulis di blog adalah aktivitas yang saya niatkan untuk bersenang-senang saja.
Sekarang? Saya belum menjadi expert blogger, sih. Namun, pada akhirnya saya tahu bahwa banyak bloger yang punya tujuan blogging for money. Mereka memonetisasi blog mereka sehingga aktivitas ngeblog pun bisa jadi ladang penghasilan.
Di manakah posisi saya? Jujur, saat ini saya adalah seorang bloger santuy. Saya belum terlalu ngotot untuk mendapatkan uang dari blogging. Bukannya tidak mau ataupun sok kaya. Bukan! Kondisi blog lah yang membuat saya sadar diri bahwa saya masih dalam a slow pace mode.
Daftar Isi
Saya Sudah Pernah “Ngebut”
Sebenarnya, saya sudah pernah “ngebut” untuk menghasilkan uang dari blogging. Setelah saya membeli domain untuk blog saya pada akhir 2018, saya mulai nge-gas. Saya mengikuti beberapa lomba, ada yang pernah saya menangkan dan hadiahnya cukup lumayan.
Saya juga mengikuti blogger event secara offline. Seru! Bisa bertemu secara langsung dengan teman-teman bloger di tempat yang sangat memadai. Biasanya sih di ballroom hotel atau tempat usaha klien. Pasti dong ada fee dan produk dari klien yang saya dapatkan.
Saya juga sudah pernah mengerjakan job review atau mengulas produk/kegiatan. Begitu juga dengan content placement atau penempatan publikasi konten di blog saya. Keduanya membuahkan fee; kadang receh dan kadang cukup lumayan juga.
Hanya Google Adsense yang belum pernah saya coba. Entahlah. Rasanya, tampilan iklan di artikel saya kok cukup mengganggu, gitu. Mungkin nanti akan saya coba di blog kedua saya.
Jadi, walaupun belum menjadi kaya dari ngeblog, saya sudah pernah membuktikan dan merasakan monetisasi blog. Asyik, tentu saja. Namun, ketika keasyikan itu terusik, saya juga harus menerimanya dengan lapang dada.
Blog Sedang Ambyar, Monetisasi Blog Buyar
Adalah spam score yang membuat blog saya ambyar. Apalagi sebelumnya ada perubahan algoritma pada perhitungan Domain Authority (DA) yang membuat DA saya terjun bebas. Masalah DA ini dialami oleh semua bloger juga, sih.
Namun, efek itu terasa banget buat blog saya yang sedang ingin ngebut menjemput segenggam berlian, hehehe… Maunya ngebut, ehh… blog saya sedang “terkena penyakit”. Mau tidak mau, saya harus mencari obat buat penyakitnya itu.
Ya, ngeblog memang bukan sekadar tulis-menulis. Ada hal-hal teknis yang harus dipahami oleh bloger dan saat itu saya termasuk yang baru ngeh. Ooh, ternyata efek spam score itu begini-begitu… Sangat berpengaruh terhadap performa blog.
Terbukti, saat itu tidak pernah ada lagi tawaran content placement yang masuk ke e-mail. Yang tetap bisa saya ikuti adalah lomba blog atau sponsored post yang tidak mensyaratkan nilai DA. Namun, tentu saja saya tidak terlalu fokus ke sana. Maintaining my blog is the most important thing came to my mind…
Ketika Menjadi Bloger Santuy
Alhasil, saat ini saya mengaku diri sebagai seorang bloger santuy. Sembari membenahi blog, saya tetap menulis artikel. Tentu saja tidak bisa setiap hari. Saya tidak terganggu jika ada yang berkomentar: kurang produktif lu!
It doesn’t matter. Saya tetap bergerak dengan cara saya sendiri, kok. Lebih banyak menulis artikel organik itu tidak masalah. Alhamdulillah, sejauh ini, urusan keuangan keluarga tetap aman walaupun uang dari ngeblog sangat jauh berkurang. Actually, blogging isn’t my main financial source.
Sesekali saya mengikuti lomba sebagai tantangan ngeblog karena memang saya belum mentargetkan untuk menang. Semakin ke sini, semakin banyak bloger keren dengan artikel-artikel cakep mereka. Saya bisa banyak belajar dari cara mereka menyajikan “tulisan juara.”
Tiga Kondisi Bloger Santuy
Menjadi bloger santuy itu bukan sebuah aib. Kondisi pertama ini bisa terjadi ketika seorang bloger masih berada pada tahap pemula. Jangan terburu-buru untuk bisa menghasilkan uang! Tetaplah berkarya karena semua ada masanya, kok!
Bahkan, urusan memilih job review juga sebaiknya dipertimbangkan. Itu prinsip saya, sih. Kalau memang tidak sreg, ya jangan diambil. Daripada ngedumel di belakang. Yekan?
Kondisi kedua yang menyebabkan seseorang menjadi bloger santuy, bisa terjadi seperti kisah saya. Ketika blog bermasalah, segera saja atasi. Tidak perlu terlalu melirik kanan-kiri yang sedang banjir job. Terus berbenah dan jangan menyerah!
Kondisi ketiga mungkin saja terjadi pada mom blogger yang sibuk bekerja, baik di ranah publik atau ranah domestik. I really felt that ways. Misalnya ketika si anak balita jadi prioritas utama, mau menyempatkan ngetik saja susahnya minta ampun. Jika sudah demikian, ngeblog biasanya jadi aktivitas sekunder alias masih memilih menjadi part-time blogger.
Tiga kondisi di atas insyaallah tidak akan selamanya. Itu sangat bisa berubah, seiring dengan waktu dan seiring dengan usaha “naik kelas”. Karena saya sudah pernah merasakan tiga kondisi di atas, saya pun bisa memakluminya.
Just enjoy the condition while stay blogging!
Salam,