Cara menghemat uang THR ini seharusnya menjadi perhatian kita. Belajar dari pengalaman lebaran pada tahun-tahun sebelumnya, jangan sampai THR hanya numpang lewat.
Alhamdulillah, suami saya termasuk golongan yang menerima Tunjangan Hari Raya tersebut. Tempatnya bekerja selalu fair; memberikan tepat waktu dan sesuai dengan besaran yang ditetapkan.
Hal di atas sangat patut saya syukuri. Pernah pada suatu masa ketika kami masih bekerja serabutan, kami tidak memperoleh THR itu. Maka “kepahitan” itu semoga menjadi kenangan yang tidak terulang.
THR itu sebenarnya berasal dari akumulasi uang si pekerja sendiri. Alangkah bijaknya jika penggunaannya juga tepat sasaran; tidak pelit namun juga tidak berlebihan.
Merujuk pada tips yang dibagikan oleh Prita Ghozie, seorang financial expert, inilah cara menghemat THR yang saya lakukan:
Daftar Isi
Alokasikan THR sesuai dengan prioritas
Ya, begitu THR kita terima, ucapkan syukur dulu. Segera alokasikan THR untuk zakat dan sedekah, sekitar 5 sampai 20%. Menunaikan zakat dan sedekah harus jadi prioritas utama. Ingat, ada hak orang lain pada harta kita, termasuk pada THR yang kita terima.
Sisihkan untuk Salam Tempel
Salam tempel atau memberi uang saku pada anak-anak sudah menjadi tradisi di Indonesia. Itu menjadi ringan dilakukan karena adanya THR. Kalau hari biasa, kita pasti mikir juga. Lha wong anak sekampung, hehe.
Maka THR mengingatkan kita untuk tidak lupa berbagi ketika mendapat rezeki lebih. Besaran alokasi untuk salam temple ini maksimal 20%. Kita harus cermat membagikannya secara merata. Jangan sampai dighibah oleh anak-anak, hehe..
Atur Kebutuhan Lebaran
Kebutuhan lebaran seperti hidangan hari raya dan biaya mudik adalah sebuah keniscayaan. Keduanya menjadi anggaran tetap di keluarga kami.
Jika keduanya sudah terpenuhi, boleh deh ditambah dengan membeli baju lebaran atau merenovasi rumah seperlunya. Besarnya anggaran untuk keempat hal itu adalah 20 sampai 30%. Jangan lebih dari itu, ya!
Jangan Lupakan Utang dan Dana Darurat
Memiliki dana lebih dari THR adalah kesempatan bagi kita untuk menyehatkan kondisi keuangan keluarga. Jika masih punya utang, segera cicil atau lunasi.
Sebaiknya, ada alokasi juga untuk menambah dana darurat. Jangan sampai dana darurat kita nol selepas lebaran. Kalau terjadi apa-apa, bisa kalang kabut deh kita. Besarannya adalah 20%.
Sisihkan untuk Dana Opsional
Nah, sedangkan 20% sisa dari THR bisa kita sisihkan untuk dana opsional. Namanya juga opsional, jadi terserah kita untuk penggunaannya. Namun, bukan untuk konsumtif lho, ya!
Misalnya saja: untuk menambah tabungan hewan kurban atau menambah investasi.
Nah, itulah cara menghemat uang THR yang saya anut dari Prita Ghozie. Bagus lho ini. Dengan menerapkannya, Alhamdulillah tidak ada kejadian tragis pasca lebaran. Keuangan keluarga tetap aman dan stabil. Alhamdulillah.
Bagaimana dengan caramu?
Salam,
Tatiek Purwanti