Kisah Si Kudi, Kuau Kerdil yang Pandai Menyanyi – Di sebuah pinggiran hutan hujan tropis di Propinsi Kalimantan Tengah, terdapat pedesaan Kuau Kerdil. Tahukah kamu apa itu Kuau Kerdil? Ia adalah burung Merak bertubuh kecil, berjambul, dan mempunyai warna bulu yang indah pada sayap dan ekornya.
Sayangnya, jumlah mereka semakin lama semakin sedikit. Penyebabnya karena banyak manusia yang menangkap mereka untuk dipelihara atau dijual. Padahal, Kuau Kerdil itu adalah jenis burung yang dilindungi pemerintah, lho.
Di salah satu desa Kuau Kerdil itu hiduplah seekor anak Kuau Kerdil yang bernama Kudi. Bulu sayap dan ekornya cantik, dipenuhi tanda-tanda kecil seperti mata yang berwarna hijau metalik.
Kudi sudah tidak mempunyai ayah dan ibu, ia anak yatim piatu. Ayah ibunya menghilang entah kemana. Sepertinya mereka jadi target para pemburu yang serakah itu. Maka Kudi pun tinggal bersama kakeknya yang bernama Kakek Kumpa.
Kudi adalah anak yang baik hati dan pandai menyanyi. Suara kecilnya yang merdu itu disukai oleh para Kuau Kerdil lain, juga hewan-hewan yang biasanya melintasi kampungnya.
“Syalala… lalala… hurr… hurr… syalala,” suara merdu Kurdi sudah terdengar sejak pagi.
“Kudi, kakek bangga sekali padamu,” ucap kakek Kumpa yang sejak tadi memperhatikannya.
“Kenapa, Kek?” tanya Kudi.
“Kamu selalu bangun pagi dan berlatih menyanyi setiap hari,” jawab kakek sambil tersenyum padanya.
Kudi balas tersenyum dan mendekati kakek yang sangat disayanginya itu, “Aku selalu ingat pesan ayah dan ibu, Kek. Kata mereka, udara dan sinar matahari di pagi hari itu baik untuk kesehatan,” jelas Kudi sambil menatap matahari yang mulai terbit.
“Berlatih menyanyi pada pagi hari jadi menyenangkan,” lanjutnya.
“Baguslah kalau kamu masih teringat pesan mereka,” sahut Kakek Kumpa sambil mengelus kepala cucunya itu.
“Oh, iya. Pekan depan ada undangan pesta dari Raja Leon, pemimpin hutan ini. Desa kita akan mengirimkan perwakilan untuk memeriahkan pesta itu. Kita akan membentuk kelompok penyanyi cilik.”
“Wah, penyanyi cilik?” mata Kudi berbinar senang.
“Iya, cucuku. Mulai besok ada seleksi di rumah Kepala Desa. Ikutlah, semoga kamu terpilih,” ujar kakek Kumpa, memberi semangat pada cucunya.
Kudi bersorak gembira. Sudah lama ia ingin melihat istana kerajaan megah yang letaknya di tengah hutan itu. Ia pun semakin bersemangat untuk melanjutkan latihannya.
***
Keesokan harinya, diadakan seleksi kelompok penyanyi cilik di rumah Pak Koko, Kepala Desa Kuau Kerdil. Terpilihlah dua puluh anak Kuau Kerdil dan Kudi menjadi penyanyi utamanya. Kakek Kumpa sangat bersyukur dan bangga.

Sumber: indoflashlight
Ternyata ada yang merasa iri dengan keberhasilan Kudi yaitu Kiko. Ia adalah anak Pak Koko yang juga terpilih sebagai anggota kelompok penyanyi cilik.
“Huh, seharusnya aku yang menjadi penyanyi utamanya. Bukan si Kudi yang miskin itu,” kata Kiko bersungut-sungut.
Kiko berusaha mencari cara agar Kudi batal tampil sebagai penyanyi utama. Sambil berpikir, ia berjalan-jalan di sekitar hutan. Ia akhirnya berhenti di dekat sebuah gua yang dihuni sekelompok kelelawar.
“Makan Apelnya sampai habis ya, Nak. Tapi bijinya jangan ikut dimakan,” kata seekor ibu kelelawar kepada anaknya.
“Kenapa, Bu?” tanya si anak.
“Karena biji buah Apel itu beracun, Nak,” jawab si ibu.
Kiko tersenyum tipis. Ia mendengar percakapan itu dan mendapatkan ide untuk menjalankan rencana jahatnya.
***
“Terima kasih, Kiko,” jawab Kudi sambil menerima satu kantong kecil biji berwarna hitam.
Kiko memberinya biji-biji buah Apel, sehari sebelum pesta di istana Raja Leon diselenggarakan. Biji-biji itu dikumpulkannya setiap hari, dari sisa-sisa buah Apel yang dimakan para kelelawar.
“Iya, sama-sama. Semoga suaramu semakin merdu setelah memakan itu,” jawab Kiko. Ia bersorak di dalam hati dan segera berpamitan pulang.
“Apa itu, Kudi?” tanya Kakek Kumpa.
“Ini biji-bijian untuk menambah kemerduan suara, Kek. Kiko baru saja memberikan ini padaku. Kebetulan aku belum makan siang,” jawab Kudi sambil bersiap memakannya.
“Tunggu dulu!” cegah Kakek Kumpa sambil mengamati biji-biji itu lalu mencium aromanya.
“Wah, ini biji buah Apel. Jangan dimakan! Berbahaya!” seru kakek Kumpa sambil terkejut.
Kudi keheranan tapi menurut saja pada perintah kakeknya.
“Ayo ikut kakek ke rumah Pak Koko,” ajak Kakek Kumpa kemudian.
***
Pak Koko terkejut mendengar penjelasan Kakek Kumpa yang berkunjung ke rumahnya. Ia segera memanggil anaknya. Kiko tidak bisa mengelak lagi dan menjawab dengan terbata-bata.
“Ayah selalu mengajarimu untuk berbuat jujur. Tapi hari ini kamu sudah berlaku curang. Kamu hampir mencelakakan teman sendiri hanya agar terpilih menjadi penyanyi utama,” kata Pak Kiko sambil menatap anaknya tajam.
“Maafkan aku, Ayah. Aku berjanji tidak akan mengulangi perbuatan curangku lagi,” janji Kiko hampir menangis.
“Ya, Ayah maafkan,” sahut Pak Koko kemudian. “Tapi kamu harus meminta maaf pada Kudi dan kakeknya.”
Kiko pun menghampiri Kudi dan Kakek Kumpa. Kudi dan Kiko lalu bersalaman dan berpelukan. Kudi yang baik hati bersedia memaafkan kesalahan temannya itu.
“Kiko, jika kamu ingin menjadi yang terbaik seharusnya kamu giat berlatih,” nasihat Kakek Kumpa. “Ikutlah berlatih menyanyi setiap pagi bersama Kudi. Siapa tahu tahun depan kamu yang akan menjadi penyanyi utamanya.”
“Betul, Kiko. Yuk, berlatih bersamaku setiap pagi. Syaratnya, kamu harus bangun pagi-pagi sekali,” tambah Kudi.
Kiko mengangguk dan merasa terharu dengan kebesaran hati Kudi. Ia berjanji tidak akan malas bangun pagi lagi dan ingin menjadi anak yang baik seperti Kudi. []
Fakta Unik Kuau Kerdil
✅Kuau Kerdil adalah maskot Provinsi Kalimantan Tengah yang terancam punah.
✅ Kuau kerdil memiliki suara ganda berbunyi “hur-hur”.
✅ Bintik metalik pada sayap dan ekor Kuau Kerdil berwarna hijau pada jantan dan biru pada betina.
✅ Kuau Kerdil lebih sering bertengger di atas pohon, tapi suka berjalan-jalan di tanah pada siang hari.
✅Makanan Kuau Kerdil adalah biji-bijian, buah-buahan yang jatuh, semut, siput, dan serangga.

Sumber: Bisa Indonesia
Pesan Moral
✅Perbuatan curang adalah salah satu perbuatan tercela. Biasanya perbuatan itu diawali dari rasa iri terhadap prestasi atau kebaikan orang lain. Seperti Kiko yang iri pada keberhasilan Kudi menjadi penyanyi utama kelompok penyanyi cilik. Lalu ia membuat rencana jahat agar Kudi sakit setelah memakan biji Apel yang diberikannya.
✅ Perbuatan curang pasti tidak akan disukai oleh siapa saja. Bagi yang berbuat curang, harus mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Seperti Kiko yang akhirnya mengakui kecurangannya dan meminta maaf pada Kudi.
✅ Perbuatan curang bisa dihindari, syaratnya kita harus mau berusaha keras dulu. Seperti Kudi yang rajin berlatih dan akhirnya terpilih. Semoga kita bisa meniru sifat-sifat baik Kudi, ya.
____________________
Salam,