Pada profil narasi di buku-buku antologi saya, beberapa kali saya menyebutkan jalan kaki sebagai hobi saya. Ya, hobi jalan kaki. Tentu saja boleh untuk punya hobi unik seperti itu. Eh, unik enggak, sih?
Mungkin saja unik. Di saat orang-orang punya hobi lari dan ramai mengikuti event semacam Run 10K, saya malah santuy berjalan kaki. Saya tidak punya medali seperti para pelari itu, tetapi saya suka, tuh!
Merujuk pada definisi hobi yaitu aktivitas terus-menerus yang dilakukan dan disukai, saya memang sering dan suka jalan kaki. Bukan sekadar jalan kaki, melainkan adalah jalan kaki yang diniatkan. Jalan kaki yang sengaja saya lakukan untuk berolahraga.
Daftar Isi
Hobi Jalan Kaki Menjadi Olahraga
Sekali lagi, hobi jalan kaki ala saya bukan sekadar jalan kaki biasa. Kalau sekadar jalan kaki, kita semua pasti melakukannya, bukan? Misalnya saja berjalan kaki dari tempat tidur ke kamar mandi, hehe.
Hobi jalan kaki ini saya niatkan sebagai olahraga ringan dan murah meriah. Ya, saya tidak memerlukan peralatan macam-macam dan biaya mahal untuk melakukannya. Cukup sedia sepatu kets yang nyaman, jadi deh!
Jika sedang tidak memakai sepatu kets, saya akan tetap berjalan kaki dengan tujuan yang sama. Misalnya saja saat harus berbelanja ke toko yang letaknya agak jauh. Daripada naik sepeda motor, saya lebih memilih berjalan kaki saja. Memakai sandal pun tidak masalah.
Ada banyak anjuran yang saya dengar untuk nyeker alias berjalan tanpa alas kaki. Namun, saya belum pernah mencobanya, sih.
Nah, agar tetap “bernilai” sebagai olahraga, saya biasanya melangkah secara konsisten. Tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Seakan terlihat santai, tetapi menghasilkan keringat juga, kok.
Lamanya berjalan kaki juga menentukan apakah aktivitas ini bisa dinilai sebagai olahraga atau iseng saja. Menurut yang saya tahu, waktu ideal untuk jalan kaki adalah selama 15 sampai 30 menit dan dilakukan setiap hari.
Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan
Kata orang, asyiknya punya hobi yang menghasilkan. Biasanya ini dikaitkan dengan hobi yang bisa menghasilkan uang. Iya, sih. Siapa yang tidak mau, yekan?
Ada baiknya, kita memiliki beberapa hobi yang menghasilkan dengan cara berbeda. Tidak melulu harus berupa uang, atuh! Seperti hobi jalan kaki ala saya ini; “menghasilkan” tubuh yang lebih sehat. Bukankah kesehatan itu adalah harta yang paling berharga?
Nah, menurut Asosiasi Jantung Amerika, olahraga jalan kaki itu sama efektifnya dengan olahraga lari, kok. Saya jadi lega, nih. Ternyata, jalan kaki juga “olahraga bergengsi”. Menurut Asosiasi itu, jalan kaki bisa mencegah penyakit jantung. Jika kita jalan kaki secara rutin, tekanan darah jadi lebih stabil, kadar kolesterol turun, dan peredaran darah pun lancar.
Hobi jalan kaki juga bisa memperbaiki mood yang buruk. Betul, nih! Apalagi jika dilakukan pada pagi hari ketika udara masih segar dan lokasinya di area persawahan. Wah, rasanya pikiran jadi lebih tenang. Ini karena kadar hormon endorfin –si hormon pereda stres- menjadi lebih tinggi ketika kita berjalan kaki.
Selain itu, jalan kaki secara rutin bisa menjaga agar berat badan kita lebih stabil. Nah, ini dia! Saya sendiri bermaksud menurunkan berat badan yang belum kembali seperti dulu pasca punya anak kedua. Saya tidak obesitas sih, tetapi rasanya badan kok lebih berat daripada dulu.
Dengan berjalan kaki, laju metabolisme tubuh bisa meningkat. Peningkatan ini akan membakar kalori sehingga tidak menumpuk di tubuh. Kalau kalori banyak terbuang dengan olahraga ini, insyaallah obesitas akan menjauh.
Masih ada lagi sih manfaat jalan kaki untuk kesehatan. Misalnya, bisa memperkuat sendi dan tulang, memperbaiki sistem pencernaan, menghilangkan sakit punggung dan mencegah pengeroposan tulang.
Kontribusi untuk Bumi
Nah, jika manfaat di atas akan bisa kita rasakan secara pribadi, maka ada manfaat lain dari hobi jalan kaki ini. Ternyata ada dampaknya pada bumi, lho! Jika kita rutin berjalan kaki, ternyata kita sudah berkontribusi untuk kelestarian bumi secara tidak langsung.
Contoh kecilnya adalah seperti yang sudah saya sebutkan di atas. Ketika kita lebih memilih berjalan kaki daripada naik kendaraan, kita sudah meminimalisir timbulnya polusi udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor.
Sebagaimana yang kita tahu, setiap kendaraan bermotor pasti mengkonsumsi bahan bakar. Penggunaan bahan bakar ini bisa meningkatkan kadar karbon monoksida (CO). Jika jumlahnya berlebihan, maka kualitas udara akan menurun. Terjadi polusi udara, deh!
Menurut databoks, polusi udara inilah yang paling menyebabkan pencemaran lingkungan di bumi kita. Lingkungan tercemar, kesehatan pun terganggu. Ya, karena polusi udara bisa memicu terjadinya gangguan saluran pernapasan seperti asma, ISPA, bahkan sampai kanker paru-paru. Duh!
Hobi Jalan Kaki, Semangat!
Ya, ya. Kita bukanlah masyarakat Korea atau Jepang yang memang punya budaya jalan kaki. Mereka bisa nyaman melakukannya karena punya trotoar memadai dan… punya banyak teman!
Saya bisa merasakan sendiri bahwa orang berjalan kaki di trotoar semakin langka saja. Lebih banyak lalu-lalang kendaraan bermotor, gitu. Maklum, sih. Saya tidak ingin menyalahkan mereka. Lebih baik saya memulainya dari diri sendiri.
Teman jalan kaki terbaik saya adalah keluarga. Tidak apa-apa. Saya tetap bangga punya hobi yang satu ini. Hobi jalan kaki, yes!
Bagaimana dengan teman-teman semua?
Salam,