Food preparation adalah metode menyiapkan dan menyimpan bahan makanan untuk beberapa hari, biasanya orang melakukannya untuk 4 hari, 1 minggu, bahkan 2 minggu sekali.
Jadi, kita membeli bahan makanan sekaligus lalu kemudian mempersiapkan dan menyimpannya di kulkas bagian freezer atau chiller untuk memudahkan proses memasak setiap hari. Tujuannya agar lebih cepat, lebih efektif, lebih efisien, dan tentu saja membuat kita menjadi rajin memasak.
Kenapa begitu? Nah, food preparation akan membuat kita rajin memasak karena kita tahu bahwa kita punya banyak cadangan makanan di kulkas, sehingga bila tidak segera diolah dikhawatirkan akan mubazir karena busuk.
Selain mendorong kita untuk rajin memasak, kita juga bisa memperbaiki gizi keluarga. Biasanya, kita yang menerapkan food preparation itu sudah memiliki meal plan (rencana menu harian). Itu membuat menu masakan harian akan lebih bervariasi, dan ujungnya bisa menghemat anggaran belanja rumah tangga.
Daftar Isi
FOOD PREPARATION ITU BERARTI MENGHEMAT
1. Hemat Uang
- Susunlah Meal Plan (rencana menu harian)
Dalam susunan meal plan itu, sebisa mungkin harus ada protein hewani, protein nabati, dan sayur mayur.
- Bikin cemilan sendiri
Cemilannya sederhana saja, seperti: potongan buah atau agar-agar untuk melengkapi kebutuhan serat bagi tubuh. Membuat cemilan sendiri juga sebuah usaha agar anak tidak sering jajan di luar rumah.
- Berbelanja di pasar tradisional atau minimarket yang sedang diskon
Sesedikit apapun selisih harganya, itu tetap berharga. Misalnya saja hanya berselisih Rp500 atau Rp1000, tetapi jika dikalikan beberapa bahan dan beberapa hari, pasti akan lumayan hasilnya.
Sekali lagi, prinsip food preparation ini adalah berbelanja dalam jumlah yang besar untuk beberapa hari hingga 1 bulan. Coba kita bandingkan dengan biaya yang dibutuhkan jika kita makan di luar atau delivery food. Bisa saja satu orang menghabiskan dana hingga Rp40.000 sampai Rp50.000 untuk satu kali makan.
Dengan menerapkan prinsip food preparation, pengeluaran kita bisa lebih terkontrol. Beberapa orang bisa berhasil dengan mengeluarkan biaya belanja sejumlah Rp200.000 sampai Rp250.000 untuk 5 sampai 6 hari. Asyik!
2. Hemat Waktu
Prinsip dari food preparation adalah tidak perlu ke pasar untuk berbelanja setiap hari. Sudah ada meal plan atau rencana menu harian dan ada metode memasak kilat yang diterapkan dalam prinsip ini.
3. Hemat Tenaga
Dengan food preparation, semua rencana memasak sudah tersusun. Termasuk dengan menyiapkan bumbu-bumbu dasar yang memudahkan pelaksanaan memasak kilat. Jadi tidak terlalu capek, dong!
MANFAAT LAIN DARI FOOD PREPARATION
1. Cinta Keluarga
Mari kita ingat kembali momen ketika kita menikah atau berpisah dengan orang tua. Salah satu yang paling kita rindukan adalah masakan rumah, bukankah begitu?
Padahal, kita tahu bahwa masakan ibu kita biasanya sederhana saja, seperti: sayur asem dan sambal terasi. Namun, kesederhanaan itu cukup membuat kita rindu dengan masakan rumahan tersebut. Tak lain, karena ibu kita memasak makanan tersebut dengan cinta dan ketulusan, sesuai dengan ciri khas masing-masing. Pasti, ibu kita mengharapkan dan memberikan yang terbaik untuk keluarga.
Ini menjadi pembelajaran penting untuk kita semua. Masaklah dengan penuh cinta, variasikan menu harian walaupun secara sederhana, dan cukupi gizi keluarga.
2. Pahala
Setiap lelah yang kita niatkan karena Allah, setiap garam yang ditabur pada setiap osengan wajan, dan setiap kesulitan ketika memasak itu bernilai pahala. Insyaallah. Jadikan pahala itu sebagai motivasi agar kita telaten menerapkan food preparation ketika memasak.
Maka, rumah pun merupakan ladang pahala bagi setiap ibu. Mari kita “garap ladangnya” dan semoga panennya adalah pahala sebagai bekal berharga di akhirat nanti.
PERSIAPAN FOOD PREPARATION
Untuk memulainya, kita harus memiliki food container atau plastik klip.
Sebaiknya, food container atau wadah makanan yang kita pakai adalah yang berbahan plastik yang lebih terjangkau harganya. Terutama untuk wadah sayuran, cukuplah. Sebenarnya, food container berbahan kaca bisa menyerap dingin lebih lama, tetapi biasanya harganya lebih mahal. Walaupun biasanya food container kaca diklaim tahan pecah, tetap ada kekhawatiran juga, bukan?
Plastik bukan sembarang plastik. Kriteria food container plastik yang baik dan aman adalah sebagai berikut:
- Berbahan cukup tebal
- BPA Free (bebas dari bahan Bisphenol A, bahan kimia berbahaya)
- Terdapat kode 5 (tanda bahwa bahan plastik itu aman digunakan berulang kali)
- Memiliki tutup yang kedap udara (jika kita masukan air dan kita bolak-balikkan, air tidak tumpah atau merembes)
Sebaiknya, kita memilih food container yang transparan sehingga kita bisa mengkontrol kondisi bahan makanan yang kita simpan.
Bagaimana jika kita tidak punya food container dan kulkas yang kita miliki cuma berukuran kecil? Nah, kita bisa menggunakan plastik klip berbagai ukuran, sesuai dengan yang dibutuhkan.
CARA MENYIMPAN BERBAGAI JENIS SAYURAN
1. Sayuran daun (contoh: kangkung, bayam, pakcoy)
- Untuk sayuran yang memiliki bonggol seperti pakcoy/sawi daging, buang bonggolnya lalu susun di food container (diberi alas kertas di bagian bawahnya)
- Untuk sayuran yang memiliki batang, jangan petiki daunnya atau jangan dipotong
- sekaligus karena menyebabkan sela-sela daun jadi rusak. Sebaiknya, petik sayur beserta tangkainya.
- Bila sayuranya terlihat layu, bisa direndam dulu dalam air sekitar 2-5 menit lalu tiriskan. Jangan sampai ada air yang menetes, baru masukkan ke food
- container yang sudah diberi alas. Tutup rapat dan simpan di chiller.
- Teknik penyimpanan ini bisa membuat sayuran daun bertahan sekitar 1 minggu.
2. Sayuran bunga (kembang kol dan brokoli)
- Jangan dicuci dan pisahkan sayuran per kuntum. Masukkan ke food container yang sudah diberi alas, tutup rapat, lalu simpan di chiller.
- Teknik penyimpanan ini bisa membuat sayuran bunga bertahan antara 5-7 hari.
- Apabila ingin lebih awet lagi, kembang kol dan brokoli ditutup dengan plastik wrap, sebelum disimpan di chiller. Kalau memakai cara ini, food container tidak perlu diberi alas.
3. Sayuran buah (terong, pare)
- Jangan dipotong menjadi bagian-bagian kecil, cukup potong 2-3 bagian agar muat dimasukkan di food container. Kalau dipotong kecil-kecil akan menyebabkan oksidasi.
- Oksidasi adalah proses kimia alami yang terjadi karena dinding sel pada sayuran/buah menjadi rusak karena pemotongan. Biasanya ditandai dengan perubahan warna menjadi cokelat atau layu. Oksidasi ini bisa membuat sayuran kehilangan banyak kandungan nutrisi/vitamin.
- Penyimpanan sayuran buah ini boleh memakai alas atau tidak, lalu tutup rapat, dan simpan di chiller.
- Teknik penyimpanan ini bisa membuat sayuran buah bertahan sekitar 1-2 minggu.
4. Sayuran biji-bijian (kacang hijau, kacang kedelai)
- Bila biji-bijian dalam keadaan sudah dikeringkan, cukup dimasukkan ke food container, beri daun salam, tutup rapat, lalu simpan di suhu ruang atau di chiller.
- Pilih salah satu teknik saja. Jika sudah disimpan di chiller, jangan dipindahkan pada suhu ruang.
- Bila biji-bijian dalam kondisi basah, gunakan teknik blansir, tiriskan, dan taruh di freezer.
- Teknik blansir/blanching adalah teknik merebus sayuran yang biasa diterapkan di hotel atau restoran. Caranya: didihkan air di panci, masukkan sayuran hingga berubah warna, angkat dan tiriskan. Masukkan segera ke baskom berisi air dingin yang dicampur es batu. Hasilnya, sayuran akan tetap kenyal dan warnanya tetap bagus.
- Penerapan teknik di atas bisa membuat biji-bijian tahan selama beberapa bulan.
5. Sayuran jamur (jamur tiram, kuping, merang, enoki)
- Pastikan kita membeli jamur yang masih segar.
- Jamur harus dalam kondisi kering (tidak boleh di cuci).
- Bungkus semua sisi/permukaan jamur menggunakan kertas, lalu masukkan ke food container. Bisa juga langsung dibungkus menggunakan paper bag (tas kertas). Segera simpan di chiller.
- Teknik di atas bisa tahan membuat jamur bertahan sekitar 5 hari (untuk jamur lokal) dan bisa tahan lebih lama untuk jamur impor.
6. Sayuran kecambah
- Buang akar kecambah, tapi jangan sampai kena dagingnya (sisakan sedikit akar). Cuci kecambah dengan air yang mengalir, masukkan ke food container, dan beri air hingga kecambah terendam. Lalu simpan di chiller. Air perendam harus diganti 2 hari sekali dan lebih baik menggunakan air matang.
- Teknik ini bisa membuat kecambah bertahan tahan sampai 7 hari.
7. Seledri dan daun bawang
- Bisa langsung dimasukkan ke food container (tanpa alas), tutup rapat lalu simpan di
- chiller. Namun, bila seledri dan daun bawang dalam kondisi tidak segar/layu,
- rendam terlebih dahulu selama 2-5 menit. Tiriskan, lalu masukkan ke food container atau plastik klip.
- Akar seledri dan daun bawang sebaiknya jangan dibuang agar lebih awet.
- Teknik ini bisa membuat seledri dan daun bawang tahan sampai 2 minggu.
8. Akar atau empon-empon (kunyit, lengkuas, jahe, dll)
- Masing-masing dari akar-akaran ini memiliki ketahanan yang berbeda sehingga cara penyimpanannya harus dipisah. Boleh saja dalam satu wadah, tetapi harus diberi sekat.
- Cuci terlebih dahulu empon-empon, lalu dikibas-kibas sampai kering atau bisa juga dilap. Masukkan ke dalam food container yang sudah diberi alas, tutup rapat, dan simpan di chiller.
- Teknik ini bisa membuat empon-empon tahan sekitar 1 bulan.
9. Daun bumbu (daun jeruk, daun salam, serai)
- Masukkan daun bumbu ke dalam plastik klip lalu simpan di freezer. Untuk serai, bisa disimpan di freezer atau di chiller asalkan bagian bonggolnya tidak dipotong habis.
- Teknik di atas bisa membuat daun bumbu tahan sampai beberapa bulan.
10. Aneka bawang (bawang merah, bawang putih, bawang bombay)
- Bila stok bawangnya banyak, lebih baik dijemur terlebih dahulu. Simpan di wadah (keranjang) pada tempat yang terang, dengan suhu ruang dan sirkulasi udara baik.
11. Umbi-umbian (kentang, singkong, aneka polo pendem)
- Taruh umbi-umbian di dalam keranjang berlubang-lubang dengan suhu ruang, di tempat terang, dengan sirkulasi udara yang baik.
- Jangan menyimpan umbi-umbian di chiller karena akan meningkatkan kandungan sianida/solanin. Keduanya adalah senyawa kimia dalam bahan makanan yang bisa menyebabkan sakit perut hingga pingsan.
- Jangan pernah mengkonsumsi umbi-umbian yang sudah berakar atau berdaun karena memiliki kandungan sianida yang tinggi.
12. Buah-buahan
- Buah-buahan berukuran besar (semangka atau melon) apabila sudah dipotong, bungkus dengan plastik wrap lalu simpan di chiller. Cara ini bisa membuat buah itu tahan 5-7 hari, tergantung jenis buah dan tingkat kematangannya.
- Buah-buahan besar yang utuh (belum dipotong), cukup disimpan pada suhu ruang.
- Buahan kecil berkulit (misalnya: jeruk) bisa disimpan di food container dengan diberi alas, lalu simpan di chiller.
- Buah-buahan kecil yang kulitnya juga dimakan (stroberi, anggur), lebih baik dicuci terlebih dahulu dengan air yang dicampur cuka dan baking soda. Tiriskan, lalu masukkan ke food container, tutup rapat, dan simpan di chiller.
- Teknik di atas bisa membuat buah tahan sekitar 5-7 hari, tergantung jenis buah dan tingkat kematangan.
13. Telur
- Simpan telur pada keranjang, pada suhu ruang, dan dengan sirkulasi udara baik. Cara ini membuat telur tahan hingga 7 hari.
- Cara kedua adalah dengan mencuci telur di bawah air mengalir tanpa sabun. Lap sampai kering dan masukkan ke dalam wadah telur. Ini bisa membuat telur tahan hingga 2 minggu.
14. Tempe
- Tempe bisa disimpan langsung, masukkan ke food container, tutup rapat, lalu simpan di chiller. 5-7 hari, tergantung kualitas tempe.
- Bisa juga disimpan di freezer namun tempe akan menjadi basah (tidak bisa terlalu kering ketika digoreng). Bisa membuat tempe tahan hingga berbulan-bulan.
15. Tahu
- Rebus tahu terlebih dahulu (sekitar 2 menit hingga tahu mengapung). Tujuannya agar pengawet yang ada dalam tahu bisa hilang. Lalu simpan di food container, beri air sampai menutupi permukaan tahu, tutup rapat, lalu simpan di chiller.
- Teknik ini bisa membuat tahu tahan sekitar 7 hari. (dengan catatan: tahu berkualitas baik, dan air perendam diganti setiap 2 hari sekali)
16. Aneka protein hewani (ikan, ayam, sea food, daging)
- Pastikan kita membeli bahan makanan protein hewani dalam kondisi segar. Sebelum disimpan, cuci bersih terlebih dahulu. (Untuk ikan, jangan lupa bersihkan dahulu bagian perutnya). Tiriskan dan masukkan ke food container tanpa alas, lalu masukkan daun jeruk untuk mengurangi bau amisnya. Tutup rapat dan simpan di freezer dengan suhu di bawah 0 derajat selsius.
- Untuk daging sapi dan daging kambing, jangan disimpan dalam food container yang sama untuk menghindari kontaminasi silang. Simpan dalam food container berukuran kecil/sedang agar daging beku yang “dicairkan” bisa untuk sekali masak.
- Jangan mencampur daging dengan jeroan, terutama bagian hati yang cenderung basah. Jika dicampur, bisa menyebabkan daging cepat membusuk.
- Cara ini bisa membuat beraneka protein hewani tahan hingga lebih dari 1 bulan.
TANYA JAWAB SEPUTAR FOOD PREPARATION
Tanya 1:
Bagaimana cara menyiapkan bumbu dasar dalam seminggu agar memasak lebih efektif?
Jawab:
Bumbu dasar yang paling umum dipakai yaitu: bumbu dasar putih, bumbu dasar kuning, dan bumbu dasar merah. Misalnya, bumbu dasar putih itu untuk tumis sayuran dan nasi goreng.
Cara membuatnya yaitu:
- Haluskan bumbu dengan blender, bisa dicampur dengan minyak atau air.
- Jika bumbu halus masih mengandung banyak air, panaskan dulu ke dalam wajan tanpa minyak. Setelah airnya menyusut habis, baru tuangkan minyaknya. (Lebih bagus kalau yang dituangkan adalah minyak yang dipanaskan di wajan lain). Tumis sampai bumbu dan minyak terlihat memisah dan berbau harum.
- Dalam keadaan panas, langsung tuangkan ke jar kaca/toples kaca agar lebih steril. Setelah uap panasnya keluar, tutup rapat lalu simpan di chiller.
- Bumbu dasar ini bisa tahan selama 1-3 bulan, tergantung pada seberapa seringnya membuka-menutup jar kaca.
- Setiap kali menyendok bumbu, biarkan jar tetap di dalam kulkas, dengan memakai sendok kecil yang kering.
Tanya 2:
Apakah kita bisa membuat bumbu dasar tanpa minyak?
Jawab:
Bumbu dasar tanpa minyak itu bisa dibuat. Gunakan wajan anti lengket dan masak bumbunya sampai benar-benar harum. Namun, bumbu dasar yang tidak memakai minyak biasanya hanya bertahan sekitar 1 minggu.
Tanya 3:
Bagaimana agar jamur merang tidak menghitam dan tidak pahit ketika dimasak?
Jawab:
Untuk jamur merang yang menghitam, mungkin berkaitan dengan pengaturan suhu kulkasnya. Suhunya bisa diatur di angka 6-8 derajat selsius. Bisa juga karena kualitas dari jamur merangnya itu sendiri. Ingat kembali cara menyimpan jamur pada poin-poin di atas (harus dalam keadaan utuh atau tidak dalam kondisi terpotong).
Tanya 4:
Apakah bermasalah apabila menyimpan bumbu bacem bawang putih tidak di dalam kulkas?
Jawab:
- Bumbu bacem bawang putih memang sebaiknya disimpan di suhu ruang karena fungsi dari bacem bawang putih itu bukan untuk meningkatkan cita rasa, tetapi untuk meningkatkan rasa wangi sehingga masakan terkesan lebih enak.
- Jangan menyimpan bacem bawang putih terlalu lama (maksimal 7 hari saja).
- Bisa juga disimpan di chiller namun sehari sebelumnya disimpan dulu di suhu ruang. Tidak apa-apa bila nanti menjadi beku.
Tanya 5:
Bagaimana tips agar sayuran (daun mint, wortel, dan sawi) tidak membusuk? Padahal sayurannya sudah dimasukkan ke food container?
Jawab:
- Cara menyimpan daun mint itu adalah sekalian dengan tangkainya, bukan hanya daunnya. Setelah itu, masukkan ke food container, beri air, dan simpan dalam keadaan tertutup. Ganti air setiap 3-4 hari. Ini bisa membuat daun mint bertahan sampai 2 minggu.
- Untuk wortel, caranya adalah dengan kita pilih terlebih dahulu wortel yang benar benar-bagus. Tandanya dengan melihat di bagian bonggol, apakah masih hijau atau sudah kehitaman. Bila sudah kehitaman, buang saja bagian kehitamannya itu.
- Lebih baik wortel tidak dicuci. Jika dicuci, setelahnya harus benar-benar kering. Lalu, masukkan ke food container yang sudah diberi alas dan jangan disatukan dengan sayuran lain.
- Wortel bisa juga dimasukkan ke plastik klip yang diberi 1 atau 2 lubang. Tutup klip-nya rapat-rapat dan simpan di chiller.
- Untuk sawi, cara penyimpanannya sama dengan wortel. Namun, jangan buang bonggolnya bila akan disimpan di plastic klip. Jangan lupa, cek juga suhu dari kulkas.
Tanya 6:
Bagaimana dengan kentang beku? Apakah benar bahwa kandungan sianidanya semakin tinggi?
Jawab:
Kentang beku itu sebenarnya adalah kentang yang sudah dimasak. Jadi sebenarnya, kandungan sianidanya sudah berkurang jauh bahkan tidak ada lagi bila kentangnya sudah dimasak.
Tanya 7:
Jika mengikuti metode food preparation, sebaiknya re-stock (menyetok ulang) bahan dapurnya untuk berapa lama?
Jawab:
Re-stock bahan dapurnya lebih baik seminggu sekali. Caranya, kita harus membuat meal plan (rencana menu harian) dengan bahan makanan yang memang tahan 3-5 hari.
Jadi kita memang harus paham dulu tentang ketahanan tiap bahan makanan.
KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas, metode food preparation terlihat rumit di awal. Namun, jika sudah memulainya, kita akan merasakan manfaatnya. Urusan belanja dan urusan dapur jadi lebih mudah dijalani. Untuk saya sendiri, tidak setiap hari ke pasar dan tidak berlama-lama di dapur adalah anugerah karena saya bisa menggunakan waktu yang lainnya untuk urusan dunia literasi. 🙂
Bagaimana dengan teman-teman?
Selesai
Sumber: Webinar “Kelas Manajemen Dapur” by Masjid Nurul Ashri
Tanggal: Sabtu, 20 November 2021
Pemateri: Krisdiana (Praktisi Manajemen Dapur, Penulis Buku “Ratu Pawon” (2020), Founder @Lafina_Indonesia)
Disusun ulang oleh Tatiek Purwanti