
Pecahan Surga di Pantai Tiga Warna
Oleh: Tatiek Purwanti
Sebentuk nama pengusik sukma
kuukir di atas putih pasir
Tak kuasa aku halanginya
terhapus pupus oleh
tarian menawan ombak penghuni pesisir
Ah, biarlah…
Bukankah riak-riak itu yang kurindu?
Segarkan dua batang kakiku
Belai gemulai helai-helai rambutku
Karena hadirnya membawa serta
tiupan kesegaran angin surga
Merah, hijau, biru
Tiga warna nirwana
Terhidang membentang di pantai ini
Seandainya aku bisa
Ingin kutahan kedipan mata
Lalu salur ulurkan kenikmatan itu
ke seluruh sudut hatiku
Agar tak kudapati lagi pedihnya nestapa
Telentang tenang aku kini
Beralaskan butir-butir pasir sejuk
Merah, hijau, biru itu tak nampak lagi
Beralih tatapanku ke atas ufuk
Aku tertawan kilauan emas rembulan
Jua terpana kerlipan bintang bercahaya
Kurasai luka hati terobati
sempurna, sebab mereka
Larut jiwaku pada
harmoni berseri pantai Tiga Warna
Gemuruh ombak berdebur, lambaian nyiur
Paduan suara alam penghias malam
Maka wajah dan namamu tenggelam
Lalu aku kembali rangkai bait puisi
Bukan untukmu lagi, Rani
Tapi demi sejuta pesona pantai ini
Sungguh, andai ia seorang dara
Tak akan ragu aku menyebutnya
yang paling jelita di penjuru semesta
Malang, 27 September 2017
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Selamat merajut mimpi,
Tatiek Purwanti
⚫⚪⚫⚪⚫⚪⚫⚪
#ODOPOKT18
Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post Blogger Muslimah Indonesia
Referensi: iqbalazhari.com