
โSebentar lagi ia akan hadir di sini.โ
Kulihat pendar-pendar berpijar
Mata beningmu berbicara mimpi-mimpi
Tentang pangeran rupawan pengulur bunga-bunga mawar
Berbilang masa kamu nanti datangnya
Dalam pada itu aku
lebih dulu mengayuh bahtera sakinahku
Menit-menit terlampaui
Aku dan kamu memandang punggung kukuh
pangeranmu yang beranjak pergi
Kamu membisu, aku merengkuh
bahumu yang tergugu lawan duka kecewa
Sebentuk undangan, setangkai mawar kuning
terulur padamu sebelum pangeran berlalu
Bulan-bulan terlewati
Tak kudapati sosok sabar tegarmu lagi
Hanya gundukan tanah basah memerah
di hadapanku kini
Ah, air mataku hanya tidak tahu
Kamu bukan pergi, bukan
Kamu bahkan menunggu sepenuh damai, segenap rindu
Sang pangeran impian nan sebenar diciptakan
Ia yang bukan pengulur mawar-mawar kuning lagi
Kuyakin ia kan ajakmu berlari-lari
Di antara hamparan taman mawar merah merekah
Di teduhnya Firdaus mewangi, memesona indah
Malang, 10 September 2017
๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป๐ป
‘Behind the Scene’:

Selamat bermuhasabah,
Tatiek Ummu Hamasah Afra